![]() |
| catatan rencana masa depan
Kamis, 13 Juni 2013, 07.35 , 0 notification[s]
sudah hampir tengah malam di Djendelo. pramusaji terlihat mengangkat gelas-gelas kopi dan asbak di atas meja, sementara beberapa orang tampak membereskan perlengkapan pameran foto. speaker kecil, microphone, proyektor LCD berserta layarnya diangkut dan dikumpulkan di satu sudut. Randi dan Fila masih duduk berdua di sudut lain di area lesehan Djendelo. diam, seperti membiarkan henignya malam mewakili suara hati mereka."Randi." Fila membuka suara. "Ya?" "Dera gimana?" suara Fila terlihat ragu saat menyeut nama itu. "Dia kirim e-mail, katanya mau pergi jauh...." Fila menunduk. ada secuil ragu yang masih tersisa di benaknya. ia tidak tahu, mungkin karena ia terlalu takut kehilangan Randi, kehilangan sesuatu yang saat ini sangat berarti baginya. "Fila, dia masa lalu aku. sampai kapan pun, dia akan jadi seperti itu. nggak bakal jadi masa sekarang, apalagi masa depan aku." Randi menggenggam tangan Fila, perlahan. Ia menantap Fila lekat-lekat, seolah-olah hanya Fila satu-satunya yang ingin ia perhatikan malam ini. "Fila....," Randi memanggil pelan, Fila menatapnya, "kamu mau jadi masa depan aku?" Fila tersenyum, dadanya berdebar aneh. namun, ia berusaha untuk mengeluarkan jawaban dengan suara yang tenang. "Iya." Fila mengangguk, membalas genggaman Randi. sudut-sudut bibirnya terangkat, membuat pipinya yang bersemua terlihat bulat dan lucu. senyum Fila itu, nsenyum yang sama dengan yang Randi lihat saat kali pertama kali ia bertemu Fila. ditempat yang sama, di waktu yang berbeda, dengan perasaan yang sangat jauh berbeda. saat itu, mereka adalah dua asing yang tidak saling mengenal. namun, saat ini, mereka adalah dua orang yang saling tidak ingin kehilangan. dua orang yang saling menjadikan satu sama lain sebagai catatan rencana masa depan
respost @benzbara_.
|