//POLYVORE






aku tetap sama.
Kamis, 31 Januari 2013, 03.33 , 0 notification[s]
semalam aku tidur larut malam lagi Di, namun aku terbangun sebelum matahari terbit di ufuk timur. sulit bagiku untuk melepaskan dan mengkhawatirkanmu, apalagi setelah kita seperti ini.
Di, biasakan bangun pagi ya? sekarang tidak ada lagi aku yang akan cerewet memarahimu karena tak kunjung bangun dan mengistirahatkan ragamu di saat kamu sibuk dengan gamemu. lain kali berjanji lah di saat kamu sudah bahagia, kamu menjaga kondisimu. 
betapa aku ingin berada di sisimu sekarang. seandainya aku punya cukup keberanian untuk sms bahkan berada di rumahmu, aku cuma mau bilang betapa rindu ini mengrogoti badan ini dan sering membutuhkan pelukanmu seperti dulu.
ah Di, keadaan memang sudah berubah, namun aku tetaplah sama. aku tetap menyebut namamu dalam doa, dan tetap aku yang selalu mengkhawatirkan harimu yang tak aku tau bagaimana rupanya, tetap aku yang mengharap akan selalu ada hari dimana canda dan tawa kita memenuhi ruangan ketika senja. aku tetap sama Di. apakah kamu yang sekarang ikut berbeda?
bertahun-tahun kita saling mengenal, mana bisa semudah itu aku melupakan kebiasaan-kebiasaan serta kekhawatiran akanmu yang telah lama menjadi bagian dariku?
terima kasih untuk doamu Di, tapi aku tak mengapa. yang menjadi inginku sekarang adalah tetap menjadi aku yang seperti ini saja. aku tidak baik-baik saja dan aku membutuhkan lenganmu untuk menjagaku. 
saat ini aku menyukai adanya kita; adanya sapa tiap pagi yang meski sederhana namun penuh bahagia, adanya rindu yang terjalin bersama tanpa meniadakan satu dan yang lainnya. saat ini, aku menyukai tiap rencana yang kamu susun tanpa tiada habisnya, entah rencana untuk bertualang ke kota lain, mencoba berbagai jenis makanan, atau sekedar rencana untuk jogging pagi-pagi karena ulahku yang selalu malas untuk berolahraga.

aku menyukai kehadiranmu, tiap gelak tawa dan binar bahagia yang selalu nyata tiap kali matamu memandang ke arahku. bagaimana kamu membuatku ingin menjadi lebih baik, ingin menghentikan main-mainku dan berkonsentrasi untuk pelajaran yang akan menjadi bekal ketika lulus nanti. aku menyukai caramu mendengarkan, seakan tiap kata yang aku ucap selau menghasilkan pelajaran penting yang tak terkira, seakan tiap cerita yang aku urai membuatmu semakin ingin menjadi seseorang yang luar biasa. aku menyukai kenyamanan yang ada ketika kita bersama; lengan besar hangat yang ditemani obrolan hingga terus terjaga atau hanya hening tanpa kata, sapuan lembut bibir pada puncak kepala, dan bisikkan kecil disertai kecup lembut entah pada pagi atau malam hari.

aku menyukai caramu membuatku bahagia, dan aku menyukai caramu berbahagia karenaku.
setahun dari sekarang, aku tidak tau apakah yang kita rasakan sekarang masih akan sama. apa nanti kita akan berubah dari yang saling mengumbar cinta menjadi berhenti berkata-kata. apa jarak yang nanti akan nyata tak cuma di antara raga, namun juga rasa.
yang dapat kita lakukan adalah saling mengusahakan, tanpa hentinya pun saling mendoakan; agar tiap harap untuk bersama akhirnya dapat menjadi nyata, agar bersama dapat membuat kita lebih baik dari sebelumnya, agar rasa yang sekarang ada akan nyata hingga seterusnya, agar bahagia berarti terus bersama.
setahun dari sekarang, aku ingin meski nanti ternyata semuanya berbeda, kamu akan terus mengingat kita sebagai bagian dari hari-hari yang pernah membawa bahagia. aku ingin meski nantinya tak ada lagi yang sama, kita tak akan pernah menyesali segala yang sudah terjadi. tiap lengkung senyum, gelak tawa, derai tangis, yang pernah kita lewati.
tak ada yang tahu akan bagaimana jadinya kita, yang sekarang ada, hanya semoga.
aku tau kamu tidak memaksaku pergi, namun entah mengapa aku merasa kamu tidak membutuhkan hadirku lagi. mungkin memang perasaanku saja. entahlah. semoga saja kita dapat kembali seperti sedia kala.


much love,
yang saat ini 3 kilometer dariku, Audi Rahadian Hermawan.