ketidakberdayaan. disanalah aku berada. terbelenggu. terkurung. terpasung. namun, gemuruh itu terus merambahi seluruh ruang pendengaranku. penuh, seperti tak menyisakan satu ruang pun buat sepi. gemuruh itu dari berjuta pertanyaan yang muncul dari berjuta perasaan. rasa yang mendera, meniba, menusuk-nusuk. perih. aku seolah jadi korban. jadi obyek. jadi sasaran. tak berhent-henti. setelah tubuhku hancur, setelah kukirakan beranjak berakhir, tiba-tiba bermula kembali. membentuk siklus yang tak habis-habis. terus, terus, menerus. aku lantak dalam wujud tak berbentuk.
ketidakberdayaan. disanalah aku berada. terbelenggu. terkurung. terpasung. namun, gemuruh itu terus merambahi seluruh ruang pendengaranku. penuh, seperti tak menyisakan satu ruang pun buat sepi. gemuruh itu dari berjuta pertanyaan yang muncul dari berjuta perasaan. rasa yang mendera, meniba, menusuk-nusuk. perih. aku seolah jadi korban. jadi obyek. jadi sasaran. tak berhent-henti. setelah tubuhku hancur, setelah kukirakan beranjak berakhir, tiba-tiba bermula kembali. membentuk siklus yang tak habis-habis. terus, terus, menerus. aku lantak dalam wujud tak berbentuk.