![]() |
| Sabtu, 19 Mei 2012, 07.27 , 0 notification[s]
kamu selalu mengajariku mengais-ngais masa lalu, memaksaku untuk kembali menyentuh kenangan.terdampar dalam bayang-bayang yang kau gurat secara sengaja, se akan-akan sosokmu nyata menjelma menjadi sosok pahlawan kesiangan yang merusak kebahagian. dalam kenangan kau seret aku perlahan, menuju masa yang harusnya aku lupakan hingga aku kelelahan. hingga aku sadar bahwa aku sedang di permainkan. ini kah caramu menyakitku? ini kah caramu mencabik-cabik perasaanku? apa dengan melihat tangisku itu berarti bahagia buatmu? apa dengan menorehkan luka di hatiku berarti kemenangan bagimu? siapa aku di matamu? hingga begitu sulit kau lepaskan aku dari jeratanmu... apakah boneka kecilmu ini di larang untuk bahagia? apakah wayang yang sering kau mainkan ini di larang untuk mencari kebebasan? mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan? kapan kau ajarin aku kebebasan? ajarin aku caranya melupakan, meniadakan segala kecemasan, meniadakan segala kenangan. nyatanya derai air mataku disebabkan olehmu... ajarin aku caranya melupakan sehingga aku lupa caranya menangis sehingga aku lupa caranya meratap karna aku selalu kenal air mata. aku hanya ingin tertawa sehingga hati aku mati rasa akan luka. - @dwitasaridwita |