![]() |
| dibedakan dan membedakan
Minggu, 01 April 2012, 06.17 , 0 notification[s]
helo April this's the beginning of the month a very bad that i have ever met.aku sedih, aku marah, aku murka, aku hina, aku segalanya. aku benci hari ini. aku benci... segalanya berhasil membuatku menangis meskipun aku mencoba untuk tidak menangis dan alhasil, i can't. good job Eriana. dibedakan dan membedakan semacam sama lebih tepatnya memang sama hanya saja dibedakan itu lebih menyakitkan daripada membedakan. secara tidak langsung ketika kita di bedakan dengan orang lain itu menyakitkan...terlebih lagi harus dibedakan dengan "someone yang sedang mengisi kehidupanmu" apa aku wajar iri dengan kakak lelakiku? apa aku wajar marah dengan kakak lekakiku? apa aku wajar menginginkan dia tidak ada dirumah daripada ada dirumah? apa aku wajar menilai dia selalu salah dan tidak ada benarnya? apa aku wajar menginginkan dia tidak menjadi kakakku? apa semua ini wajar? apa semua ini wajar membuatku mengeluh, iri, marah dengan dia? apa wajar? aku benci kenapa aku harus begini, fase dimana aku loss control tanpa peduli sm siapapun meskipun aku sangat paham mereka semua peduli lihat aku begini. see aku cuma bisa ngeluh dan cerita sm twitter kesayanganku. aku ngeluh sm dia, lagi-lagi sasaran utamaku cuma ini aja. cuma ini.... seharian aku memutar otak agar semuanya terlihat biasa, aku cukup biasa tapi sayangnya perasasaan masih terombang-ombing. aku nangis...menangis, murka dengan semuanya. maafkan sekali lagi. maafkan sekali lagi sasaran utama kalian semua. maafkan sekali lagi sasaran utama untuk aku terus mengerti keadaan rumah cuma Abang. maafkan sekali lagi aku terus merepotkan Abang agar aku terus merasa nyaman dan terus nyaman dengan keadaan rumah. maafkan sekali lagi tentang kegoisanku yang belum ingin aku lepaskan. aku paham semua orang ingin selalu memahamiku tapi aku selalu ingin menolaknya, selalu terutama ya dia. Dia Audi... tapi sayangnya aku masih terlalu iri terhadapnya. sangat iri, kenapa semua keluargaku lebih memahami dia, lebih melihat dia istimewa, melihat dia begitu sempurna daripada aku, Anaknya&Adiknya. aku malu. semuanya tujuan hanya tertuju pada Audi, hanya pada dia...aku masih ingat jelas cara kakakku menegaskan dengan kata kerasnya "seharusnya kamu malu sm dirimu sendiri, kamu kalah sm Audi. berterimakasihlah sm Audi yang masih ingin terus sabar menghadapi kamu yang kaya anak kecil." rasanya aku di dorong dan jatuh dijurang tanpa ada yang bantu untuk kembali ke atas, aku sakit...aku jatuh, aku lemah. aku nangis lagi, aku membenci dia lagi. aku mengelak dia kembali. dan aku paham, aku cuma bisa berlindung di bawah ketiak Abang. aku cuma bisa begitu, aku lari...aku lari ke Abang. aku nangis, aku cerita semuanya dan lagi-lagi he's the only one yang bisa buat aku berhenti nangis berhenti berbuat aneh meskipun masih terbesit ingin melakukan itu semua. Abang yang nemenin aku seharian ini, Abang yang bantu aku buat gak berbuat aneh, Abang yang bantu aku buat berhenti nangis meskipun air mataku terus mengalir, Abang yang bantu aku membuat segalanya terlihat biasa kembali dan Abang yang terus berjanji dia belakangku dan berjanji everything gonna fine kalo aku terus bersabar dan mengalah... dan aku tau bahwa Abang yang bisa paham bagaimana aku saat apapun. selamat bang!:'))) everything going well setelah aku dirumah, aku biasa meskipun aku canggung dengan keadaan rumah...aku seperti aneh dengan keadaan sekarang. aku lebih memilih untuk tidur...dan ketika bangun tidur aku harus di kejutan dengan kata-kata "aku tanggal 7 berangkat ke Jogja dan aku gak bisa bawa hapeku. jangan marah ya..." HEY WHATS WRONG DUDE? apa kamu ingin melihatku sendirian lagi dengan semuanya? apa kamu ingin melihatku nyaman dengan orang lain? apa kamu ingin melihat menangis dengan keadaan seperti dulu lagi? apa kamu ingin melihat itu semua? i do it for you. meskipun aku terlihat gonna fine dengan keadaan seperti itu...tp maaf hatiku can't. aku sudah biasa dengan keadaan seperti ini, aku sudah biasa kamu tinggal, aku sudah biasa kamu tidak pernah ada disaat aku butuh, aku sudah biasa melihat ini semua. aku sudah terbiasa... maaf kali ini aku sedikit ingin menjauh...maaf kan. Happy holidays dude, see ya. Thanks |